Kesejahteraan di Ambang Jurang: 2025 Mendekati dengan Ancaman

Luhutpos.com Assalamualaikum semoga harimu penuh berkah. Disini saatnya berbagi wawasan mengenai News. Informasi Praktis Mengenai News Kesejahteraan di Ambang Jurang 2025 Mendekati dengan Ancaman Pastikan kalian menyimak seluruh isi artikel ini ya.

Pemerintah Indonesia menghadapi tantangan besar dalam menyeimbangkan kebutuhan fiskal negara dengan kesejahteraan rakyat. Kenaikan harga barang dan kebutuhan pokok menjadi momok menakutkan, terutama bagi kelompok berpenghasilan rendah.

Pemerintah berencana menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11% menjadi 12% mulai 1 Januari 2025. Kenaikan ini diharapkan meningkatkan penerimaan negara, namun berpotensi memicu kenaikan harga barang-barang kebutuhan pokok.

Selain PPN, pemerintah juga akan memberlakukan cukai untuk Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK) dan menaikkan iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Kebijakan ini bertujuan meningkatkan pendapatan negara dan mendorong masyarakat mengurangi konsumsi minuman manis demi kesehatan.

Di sisi lain, pemerintah mengurangi subsidi untuk bahan bakar minyak (BBM) dan LPG 3 kg. Pengurangan ini berpotensi meningkatkan harga jual di pasaran dan memicu efek domino pada sektor transportasi dan logistik.

Presiden Prabowo Subianto memiliki tugas berat untuk menyeimbangkan kebutuhan fiskal negara dengan kesejahteraan rakyat. Pemerintah perlu memastikan tambahan penerimaan negara dialokasikan untuk program-program yang memberi manfaat langsung bagi masyarakat.

Dialog antara pemerintah dan masyarakat menjadi kunci. Kebijakan yang melibatkan masukan dari berbagai pemangku kepentingan lebih cenderung diterima dan dapat meminimalisir potensi protes yang dapat mengganggu stabilitas politik dan ekonomi.

Dalam situasi ketidakpastian ini, Presiden Prabowo Subianto dituntut untuk mengambil langkah tegas dan inovatif agar ekonomi bangsa tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang. Inovasi dalam adopsi energi terbarukan harus menjadi bagian dari solusi jangka panjang.